Plaxe | Pesawat Tempur Remote Control Tercanggih di Dunia -
Lockheed Martin RQ-170 Sentinel
UAV ini dikembangkan oleh Skunk Works milik Lockheed Martin yang telah menghasilkan pesawat mata-mata U-2, SR-71 dan pesawat siluman F-117. Seperti halnya F-117, RQ-170 Sentinel merupakan “sayap terbang†atau lebih tepatnya jet stealth UAV.
UAV ini dikembangkan oleh Skunk Works milik Lockheed Martin yang telah menghasilkan pesawat mata-mata U-2, SR-71 dan pesawat siluman F-117. Seperti halnya F-117, RQ-170 Sentinel merupakan “sayap terbang†atau lebih tepatnya jet stealth UAV.
RQ-170
Mendapat julukan sebagai “Beast of Kandahar†setelah terlihat di pangkalan udara Kandahar, Afghanistan, namun sangat sedikit yang diketahui tentang pesawat ini. Menurut majalah Aviation Week memperkirakan, RQ-170 Sentinel memiliki lebar sayap 66 kaki dan berat lepas landas dari 8500 pound.
Pihak AU AS sendiri enggan menjelaskan keberadaan UAV ini, hanya mengatakan bahwa RQ-170 akan langsung mendukung kebutuhan intelijen pada pertempuran : pengawasan dan pengintaian target (surveillance and reconnaissance).
Northrop Grumman Global Hawk RQ-4 UAV buatan Northrop Grumman ini memiliki rentang sayap 116 kaki dengan berat maksimum saat lepas landas 26.750 pou
d, hal ini menjadikan RQ-4 sebagai UAV terbesar yang telah beroperasi saat ini.
Mendapat julukan sebagai “Beast of Kandahar†setelah terlihat di pangkalan udara Kandahar, Afghanistan, namun sangat sedikit yang diketahui tentang pesawat ini. Menurut majalah Aviation Week memperkirakan, RQ-170 Sentinel memiliki lebar sayap 66 kaki dan berat lepas landas dari 8500 pound.
Pihak AU AS sendiri enggan menjelaskan keberadaan UAV ini, hanya mengatakan bahwa RQ-170 akan langsung mendukung kebutuhan intelijen pada pertempuran : pengawasan dan pengintaian target (surveillance and reconnaissance).
Northrop Grumman Global Hawk RQ-4 UAV buatan Northrop Grumman ini memiliki rentang sayap 116 kaki dengan berat maksimum saat lepas landas 26.750 pou
d, hal ini menjadikan RQ-4 sebagai UAV terbesar yang telah beroperasi saat ini.
Q adalah sebutan Departemen Pertahanan bagi sistem pesawat tak berawak. RQ-4 Global Hawk memiliki kemampuan terbang tinggi dan jarak tempuh yang jauh. UAV ini di operasikan untuk menyediakan data intelijen, pengawasan dan pengintaian di medan perang di seluruh dunia, namun dapat juga di gunakan pada misi selain perang.
Selain itu, UAV ini juga sanggup beroperasi di hampir semua kondisi cuaca, baik siang maupun malam dan diproyeksikan akan menggantikan pesawat mata-mata U-2. UAV ini dapat terbang hingga ketinggian 60.000 kaki dan dikendalikan dari pusat kendali oleh tiga orang kru : pilot peluncur dan pengendali, pilot pengendali misi dan seorang operator sensor.
4. AAI Corporation RQ-7 Shadow Tidak seperti kebanyakan UAV, yang lepas landas dan mendarat di landasan pacu seperti pesawat biasa. RQ-7 Shadow diluncurkan ke udara hingga ketinggian 30 kaki dengan menggunakan peluncur hidrolik dan ketika mendarat ia harus mengait sebuah mekanisme penghenti seperti yang di lakukan pesawat tempur ketika mendarat di atas kapal induk
RQ-7 di operasikan oleh AD dan Korps Marinir AS, bertugas mengirimkan full-motion video, baik siang maupun malam hari dengan jarak hingga 75 mil. UAV ini dapat melayang selama sembilan jam, memiliki kecepatan jelajah 90 knot dan dapat mencapai ketinggian 15.000 kaki. RQ-7 di dorong oleh baling-baling yang gerakkan oleh mesin berbahan bakar bensin, secara keseluruhan memiliki berat 460 pound dengan bentangan sayap sepanjang 20 kaki.
AeroVironment Puma-AE Puma-AE (AE= all environment / segala medan) dirancang untuk operasi di darat dan di laut, sehingga mampu mendarat di tanah atau di air laut. Bertugas untuk berbagai misi, diantaranya adalah: intelijen, pengawasan, penilaian target dan pengintaian. UAV ini memiliki bobot hanya 13 pound dan di luncurkan dengan menggunakan tangan, panjang rentang sayapnya 9 kaki serta mampu melayang selama dua jam dan ketinggian terbang maksimalnya 500 kaki.
AeroVironment Puma-AE Puma-AE (AE= all environment / segala medan) dirancang untuk operasi di darat dan di laut, sehingga mampu mendarat di tanah atau di air laut. Bertugas untuk berbagai misi, diantaranya adalah: intelijen, pengawasan, penilaian target dan pengintaian. UAV ini memiliki bobot hanya 13 pound dan di luncurkan dengan menggunakan tangan, panjang rentang sayapnya 9 kaki serta mampu melayang selama dua jam dan ketinggian terbang maksimalnya 500 kaki.
0 komentar:
Posting Komentar