1. Jiang Qing
Jiang
Qing adalah istri dari Mao Tse-tung seorang dictator komunis di
China. Karena kepintarannya menyusun gerakan dia mendapatkan posisi
yang paling berkuasa didalam partai komunis (berkuasa seperti
Presiden). Dipercaya bahwa dialah otak dibalik Revolusi Budaya Cina
(dimana dia menjadi wakil pemimpin). Selama Revolusi Budaya, banyak
aktifitas ekonomi yang berhenti dan bangunan-bangunan kuno, artifak,
barang-barang antik, buku-buku, dan lukisan-lukisan yang tidak
terhitung banyaknya hancur oleh Red Guards (pasukan merah). Selama 10
tahun Revolusi Budaya juga berpengaruh kedalam sistem pendidikan yang
diberhentikan dan banyak orang-orang pintar dikirim ke kamp tahanan.
Jutaan orang di Cina dilaporkan mengalami penyiksaan hak-hak asasi
selama Revolusi Budaya. Jutaan lainnya juga pemecatan secara paksa.
Perkiraan korban kematian, orang sipil dan pasukan merah, baik dari
orang barat dan orang timur sekitar 500.000 dalam kekacaubalauan pada
tahun 1966-1969 tetapi perkiraan tersebut naik lagi menjadi 3 juta
dari 36 juta orang yang dianiaya.
2. Delphine LaLaurie 1775 - 1842
2. Delphine LaLaurie 1775 - 1842
LaLaurie
adalah kaum socialite yang kejam yang tinggal di New Orleans.
Rumahnya adalah ruangan yang penuh dengan horror. Pada 10 April 1834,
kebakaran terjadi di dapur dan pemadam kebakaran menemukan 2 budak
yang dirantai pada kompor, dimana diyakini merekalah yang memacu
kebakaran untuk mendapatkan perhatian. Pemadam kebakaran dipandu oleh
budak yang lain menuju keloteng dimana terdapat hal yang lebih
mengejutkan. Lebih dari satu dosin budak cacat dan buntung
terbelenggu di tembok atau lantai. Beberapa menjadi subjek untuk
percobaan obat yang mengerikan. Seorang laki-laki terlihat sebagai
bagian pertukaran seks yang ganjil, seorang wanita terjebak di
kandang yang kecil dengan lengannya yang rusak dan terlihat seperti
kepiting, dan wanita lainnya tanpa tangan dan kaki, dan adanya
tambalan daging pada dirinya agar terlihat seperti ulat bulu.
Beberapa mulutnya dijahit dan kelaparan sampai mati, yang lainnya lagi
tangannya dijahit dengan bagian badan yang lainnya. Kebanyakan
ditemukan mati, tetapi beberapa masih hidup dan beberapa memohon
untuk dibunuh agar tidak menderita lagi. LaLaurie lari sebelum dia
diadili dan dia tidak pernah tertangkap.
3. Phoolan Devi 1963 - 2001
3. Phoolan Devi 1963 - 2001
Phoolan
Devi adalan dacoit India (perampok bersenjata) yang mempunyai karir
singkat sebagai politican nantinya. Pada 1970an dia diculik oleh
dacoit gank dan dia akhirnya bergabung dengan mereka untuk melakukan
kejahatan. Pada satu saat dia diperkosa oleh grup laki-laki di
Behmai. Dia memilih untuk lari dan melanjutkan hidupnya untuk
melakukan kejahatan, merampok dari orang-orang kaya. Lalu dia
akhirnya kembali ke Behmai dan dia memerintahkan semua laki-laki
untuk berbaris dan menembak mereka semua. Paling tidak sekitar 22
laki-laki terbunuh. Lalu dia akhirnya ditangkap dan menghabiskan 11
tahun penjara. Dia masuk kedalam dunia politik, tetapi hanya dalam
waktu yang singkat karena adanya pemberontakkan. Secara mengejutkan,
tahun 1998, Phoolan Devi dinominasikan untuk mendapatkan penghargaan
Nobel oleh beberapa anggota parkemen Inggris. Pada tahun 2001, dia
dibunuh oleh seorang laki-laki dalam usaha balas dendam atas
pembunuhan yang ia lakukan di Behmai.
4. Rosemary West 1953
4. Rosemary West 1953
Bersama
suaminya Fred, Rosemary West dipercaya telah menyiksa dan membunuh
12 wanita muda. Pada agustus 1992 Fred West ditangkap setelah
tertuduh memperkosa anaknya yang berumur 13 tahun sebanyak 3 kali,
dan Rosemary West ditangkap atas kekejaman terhadap anak. West
mengembangkan kebiasaan untuk mengambil anak-anak perempuan dari
pemberhentian bus disekitar Gloucester, Inggris dan memenjarakan
mereka dirumah mereka untuk beberapa hari sebelum membunuhnya. West
mempunyai nafsu seksual yang besar sekali dan menikmati perbudakan
ekstrem dan seksual sadomasocithistic. Rosemary adalah seorang
biseksual dan banyak korban-korban mereka untuk kepuasan seks dia dan
suaminya. West juga bekerja sebagai pelacur. Dua dari anak mereka
adalah anak dari kliennya. West adalah salah satu dari hanya dua
wanita yang pernah dihukum mati dipenjara di UK (yang lainnya adalah
Myra Hindley yang sudah meninggal saat ini)
5. Marybeth Tinning 1942
5. Marybeth Tinning 1942
Antara
tahun 1972 dan 1985, Tinning mempunyai 8 anak, dimana semuanya ia
bunuh, dan anak adposi yang dia bunuh juga. Selama waktu kematian,
tidak ada satupun yang curiga bahwa dia membunuh mereka, dan justru
menyalahkan kelainan genetic. Hal ini terjadi walaupun anak adopsinya
adalah anak ketujuh yang dibunuh. Dia mengaku bahwa dia mencekik
anak-anaknya, tetapi kemudian dia menarik kembali pengakuan itu. Dia
dihukum 20 tahun penjara, dan kedua permintaan pembebasan bersyarat
ditolak.
6. Elizabeth I of England 1533 - 1603
6. Elizabeth I of England 1533 - 1603
Elizabeth
I, dalam perintah untuk menindas paham Katolik, ribuan penganut
Katolik di Inggris dan Irlandia dibunuh. Selama dia melakukan hal-hal
baik untuk kehormatan parlemen, dia juga merupakan raja yang kejam.
Sebagai tambahan, Elizabeth memberikan Queen Mary of Scots tempat
perlindungan, lalu tiba-tiba mengkhianatinya dan meletakkan dia didalam
penjara selama hamper 19tahun, lalu membunuh dia. Dia menganjurkan
perompakan melawan kapal-kapal Spanyol dan mendukung penukaran budak.
7. Elena Ceaus,escu 1916 - 1989
7. Elena Ceaus,escu 1916 - 1989
Elena
Ceaus,escu merupakan orang Rumania yang menyatakan diri sebagai
ilmuwan, istri dari pimpinan komunis Romania Nicolae Ceaus,escu, dan
wakil perdana menteri Romania. Romania menyatakan bahwa Elena Ceaus,escu
bertanggungjawab atas pembebasan dari kontrol kelahiran yang
menciptakan kondisi krisis selama tahun 1970-1980an, menghasilkan
membanjirnya bayi yang tidak diinginkan. Bayi-bayi, dan anak-anak
tersebut akhirnya tinggal di tempat yatim piatu. Dia juga mengepalai
komisi kesehatan lingkungan, dimana dia menyangkal adanya AIDS di
Rumania, yang merupakan salah satu kasus paling besar didunia barat. Dia
juga bertanggungjawab atas kehancuran gereja-gereja dan
pendistribusian makanan yang pada tahun 1980an terletak di Rumania. Dia
akhirnya dieksekusi atas kejahatannya yang melawan kemanusiaan dan
pengeksekusinya meneriakkan “pergilah ke neraka†ketika
menghukumnya.
8. Karla Homolka 1970
8. Karla Homolka 1970
Karla
Homolka adalah pembunuh serial dari Kanada yang menarik perhatian
media diseluruh dunia ketika dihukum karena membantu suaminya, Paul
Bernardo untuk memperkosa dan membunuh gadis-gadis remaja, termasuk
juga adiknya sendiri Tammy Homolka. Karla merekam kebrutalan dan
pembunuhan gadis muda yang dilakukan oleh suaminya, rekeman video ini
digunakan untuk melawan mereka dipengadilan dan beberapa bagian dapat
disaksikan diinternet walaupun pemerintah Kanada meminta agar video
itu dihapuskan. Yang lebih mengejutkan lagi, Homolka dibebaskan dari
penjara pada tahun 2005 setelah hanya dihukum 12 tahun dan sekarang
hidup di West Indies.
9. Dorothea Puente 1929
9. Dorothea Puente 1929
Dorothy
Puente adalah wanita tua yang menjalankan usaha rumah kos. Selama
dia menjalankan usaha ini, dia pelan-pelan membunuh orang-orang yang
tinggal bersamanya dan memalsukan tanda tangan mereka untuk
pemeriksaan keamanan. Dia tidak mengijinkan penyewa-penyewa itu untuk
menggunakan telepon atau surat. Dia akan mengambil semua uang yang
dikirim untuk para penyewa itu dan menyimpannya untuk dirinya
sendiri. Para korbannya biasanya sedang mabuk, dan menderita
schizophrenia. Salah satu mayat yang ditemukan dikebun belakang,
ditemukan tanpa kepala, lengan, dan kaki. Uang yang dia curi, dia
pakai untuk pakaian-pakaian mewah, parfum dan operasi pengencangan
kulit muka sesaat sebelum dia tertangkap. Puente tidak memperlihatkan
penyesalan yang dalam atas kejahatan yang dia lakukan dan saat ini
dia berada dipenjara dengan hukuman seumur hidup.
10. Williamina “Minnie†Dean 1844 - 1895
10. Williamina “Minnie†Dean 1844 - 1895
Minnie
Dean adalah satu-satunya wanita yang dieksekusi dalam sejarah
Selandia Baru. Dia dieksekusi dengan digantung. Berkedok
menyelamatkan gadis muda yang miskin, wanita iblis ini membunuh anak
mereka dan mengambil uang mereka untuk meningkatkan gaya hidupnya.
Pada waktu itu, wanita muda yang hamil tanpa suami dijauhi oleh
masyarakat. Hal ini memunculkan suatu kejadian phenomena yang disebut
“baby farming†dimana orang akan mengajukan diri untuk mengambil
anak mereka dan membesarkan mereka dengan gaji dari pemerintah. Dean
adalah salah satu orang tua asuh, tetapi daripada membesarkan
anak-anak itu, dia justru membunuh mereka ketika ada kesempatan dan
mengambil gaji itu. Hal ini sangat memungkinkan dilakukan karena
orang tua adopsi tidak harus mendaftar sesuai hukum. Dalam banyak
kasus, anak-anak itu lenyap di rumah para orang tua asuh ini. Dean
membunuh paling tidak 3 anak tetapi banyak orang yang menduga dia
membunuh lebih dari itu. Saat ini, tulang dari 3 anak itu disimpan
didalam museum pribadi polisi Selandia Baru.
0 komentar:
Posting Komentar